https://lampung.times.co.id/
Berita

OJK Peduli Disabilitas, Dorong Inklusi Keuangan di Kota Tasikmalaya

Jumat, 23 Mei 2025 - 12:20
OJK Peduli Disabilitas, Dorong Inklusi Keuangan di Kota Tasikmalaya Seorang pegawai OJK saat memberikan bingkisan kepada dua penyandang tunanetra pada acara OJK Peduli, Jumat (23/5/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

TIMES LAMPUNG, TASIKMALAYA – Di salah satu ruang kelas sederhana di Kota Tasikmalaya, suasana tampak berbeda. Sejumlah penyandang disabilitas duduk rapi, penuh perhatian, menyimak setiap penjelasan yang disampaikan oleh petugas dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). 

Mata mereka tertuju pada sosok Nurul Fadilah, S.Pd. seorang guru dari SLB Negeri Tamansari sekaligus translator bahasa isyarat yang menerjemahkan setiap kalimat dengan lincah dan ekspresif. 

Ini bukan kegiatan biasa ini adalah bagian dari program “OJK Peduli”, inisiatif strategis OJK untuk memperluas inklusi dan literasi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, termasuk komunitas disabilitas.

Seorang-pegawai-OJK-b.jpgSejumlah penyandang disabilitas dan jajaran OJK berfose salam setara usai acara OJK Peduli, Jumat (23/5/2025) (FOTO: Harniwan Obech/TIMES Indonesia)

Program “OJK Peduli” yang digelar OJK Tasikmalaya bekerja sama dengan Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas) ini merupakan langkah konkrit dalam membangun kesadaran dan kemampuan mengelola keuangan bagi penyandang disabilitas.

Literasi keuangan, yang selama ini cenderung eksklusif dan sulit diakses oleh kalangan disabilitas, kini dibuka lebar.

Kepala Bagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) serta Layanan Masyarakat Sekitar (LMS) OJK Tasikmalaya, Dendi Juandi saat ditemui TIMES Indonesia mengatakan kegiatan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian dari budaya kerja insan OJK yang aktif melakukan kegiatan sosial.

“Hari ini merupakan kegiatan OJK Peduli, dimana giat ini merupakan budaya kerja insan OJK yang mengadakan kegiatan sosial, termasuk kepada masyarakat disabilitas,” ujar Dendi kepada TIMES Indonesia, Jumat (23/5/2025).

Dalam tahap awal ini, program OJK Peduli masih sebatas perkenalan. Namun ke depannya, akan dilakukan edukasi lanjutan berupa pelatihan keuangan yang lebih mendalam.

“Sekarang kita melakukan perkenalan dulu, nanti untuk ke depannya akan mengedukasi kepada para siswa, tidak hanya kepada siswa sekolah umum tetapi kita juga akan menyasar siswa-siswa berkebutuhan khusus,” lanjut Dendi.

OJK menyadari bahwa inklusi keuangan sejati tidak hanya berhenti pada pembukaan rekening atau pengenalan produk perbankan. Tapi juga mencakup pemahaman tata kelola keuangan, pengendalian konsumsi, perencanaan tabungan, hingga pemanfaatan layanan keuangan digital.

Dendi juga mengungkapkan bahwa ke depan pihaknya akan melibatkan SLB (Sekolah Luar Biasa), pesantren, dan komunitas disabilitas umum secara acak sebagai bentuk pendekatan menyeluruh terhadap kelompok minoritas ini.

Langkah yang dilakukan OJK mendapat sambutan hangat dari para pegiat sosial di Tasikmalaya. H. Tata Tajudin dan Aris Rahman, M.Pd, dua tokoh dari Papeditas, mengapresiasi kegiatan yang bertajuk “Insan OJK Berbagi Bersama Kaum Disabilitas” ini.

Menurut Aris, program ini menjadi bagian penting dari upaya mempercepat Kota Tasikmalaya sebagai kota yang inklusif. Dengan populasi disabilitas yang diperkirakan mencapai sekitar 2.200 jiwa, kehadiran program seperti ini dapat menjadi pengungkit kemandirian.

“Kegiatan ini dapat mendorong terhadap percepatan program Kota Tasikmalaya yang inklusi. Kami berharap OJK Peduli bisa menjadi pilot project bagi perusahaan dan BUMN lainnya untuk turut melirik potensi penyandang disabilitas,” tutur Aris.

Misi Nasional OJK 

Apa yang dilakukan OJK Tasikmalaya ini sejalan dengan arahan OJK secara nasional, yang terus berupaya meningkatkan Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan. 

Dikutip dari laman ojk.co.id berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 oleh OJK, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 49,68 persen. Sementara inklusi keuangan mencapai 85,10 persen.

Ini menunjukkan adanya kesenjangan signifikan yang perlu dijembatani, terutama bagi kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.

Aris menambahkan dengan menjangkau komunitas disabilitas secara langsung, OJK tidak hanya menunjukkan komitmen terhadap inklusi, tetapi juga membuka ruang agar kelompok ini memiliki kendali atas kehidupan finansial mereka. Harapannya, hal ini dapat memupuk kemandirian dan mengurangi ketergantungan pada bantuan

Sebagai kota yang dikenal dengan julukan “Kota Santri”, Tasikmalaya perlahan bergerak menuju inklusi menyeluruh, tidak hanya dalam bidang agama, tapi juga dalam bidang sosial dan ekonomi. 

Peran aktif lembaga negara seperti OJK diharapkan mampu menginspirasi institusi lain, baik swasta maupun pemerintah, untuk turut serta dalam mendorong pemerataan akses informasi dan layanan keuangan.

"OJK Peduli tidak hanya menjadi program edukasi keuangan, tapi juga simbol keberpihakan. Bahwa negara hadir untuk semua, tanpa terkecuali. Dan dari sebuah ruang kelas kecil di Tamansari, semangat besar untuk perubahan sedang menyala."pungkas Aris. (*)

Pewarta : Harniwan Obech
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Lampung just now

Welcome to TIMES Lampung

TIMES Lampung is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.